Sejarah Singkat

SMK Negeri 7 Samarinda adalah SMK yang berada di kota Samarinda provinsi Kalimantan Timur yang beriklim tropis di daerah hutan tropis lembab, di dalam Literasi Hutan Tropis Lembab dan Lingkungannya (2019) menyebutkan bahwa ciri iklim curah hujan tinggi hingga 2400 mm per tahun. Suhu udara yang ada di hutan ini berkisar antara 20—35 oC, dengan kelembaban antara 82—90%. Suhu di lingkungan hutan tropis hanya dipengaruhi oleh ketinggian tempat. Selain itu, hutan tropis lembab memiliki iklim atau cuaca yang lembab penguapan yang tinggi. Sinar matahari pun selalu menyinari wilayah ini sepanjang tahun secara penuh tanpa pengaruh perubahan musim.

Wilayah Samarinda merupakan kawasan yang berada di tengah-tengah kawasan Kutai Kartanegara yang menjadi ibu kota provinsi Kalimantan Timur. Dibelah oleh sungai mahakam yang merupakan sumber air bersih dan sumber protein bagi penduduk kota Samarinda. Kualitas tanah yang cukup subur perkebunan dan pertanian, sehingga membuat penduduk yang bermukim di wilayah ini dimanjakan oleh alam yang sangat berpengaruh dengan pola pikir dan kebiasaan penduduk secara umum.

SMK Negeri 7 Samarinda sebagai SMK yang berupaya untuk menjaga ciri khas sebagai sekolah Teknologi Informasi (TI) semenjak berdirinya dari tahun 2002 untuk memenuhi kebutuhan masyarakat (societal needs), kebutuhan dunia kerja (industrial needs), kebutuhan profesional (professional needs), kebutuhan generasi masa depan (vision), dan kebutuhan ilmu pengetahuan (scientific), dengan penjabaran sebagai berikut:

  1. Kebutuhan Masyarakat (societal needs)
    Program keahlian yang dibuka oleh SMK Negeri 7 Samarinda agar dapat menopang 158.624 UMKM yang berada di wilayah kota Samarinda yang memerlukan dukungan digital seperti aplikasi buku kas, inventory, media branding seperti company profile, foto dan video produk atau kegiatan, perawatan jaringan internet atau perawatan hardware laptop atau PC. Program keahlian yang dimiliki oleh SMK Negeri 7 Samarinda diharapkan dapat memenuhi kebutuhan marketing digital dari pelaku UMKM yang cukup besar tersebut sebagai peluang media pembelajaran peserta didik atau peluang usaha nantinya.
  2. Kebutuhan dunia kerja (industrial needs),
    Revolusi industri 4.0 dan Society 5.0 membuat Program Keahlian SMK Negeri 7 Samarinda harus beradaptasi dengan kebutuhan industri saat ini. Sesuai dengan arahan kemendikbudristek menerbitkan kebijakan untuk SMK se-Indonesia melalui ditjen vokasi yang membawahi ditpsmk mengubah kompetensi keahlian SMK dari 140 menjadi 50 program keahlian agar sinkron dengan perguruan tinggi vokasi yang tersebar di Indonesia. Hal ini berdampak pada program keahlian di SMK Negeri 7 Samarinda yang saat ini menjadi dua bidang keahlian yaitu, bidang keahlian Teknologi Informasi yang membawahi program keahlian Pengembangan Perangkat Lunak dan Gim dan Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi serta bidang keahlian Seni dan Ekonomi Kreatif yang membawahi program keahlian Desain Komunikasi Visual.
    Perampingan dan perubahan spektrum yang ada, SMK Negeri 7 Samarinda berupaya menyusun seperangkat kurikulum yang mengakomodir program sekolah untuk peningkatan kompetensi pendidik dan peserta didik yang dapat diserap oleh dunia industri saat ini.
  3. Kebutuhan Profesional (professional needs)
    Perubahan pemanfaatan teknologi digital dan budaya yang ada di Indonesia saat ini, membuat SMK Negeri 7 bekerja keras untuk menghasilkan output atau lulusan yang sesuai dengan kebutuan profesional dengan penyelenggaraan program sertifikasi profesi sesuai dengan standar nasional pada tiga program keahlian yaitu Pengembangan Perangkat Lunak dan Gim, Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi, dan Desain Komunikasi Visual. Diharapkan dengan program sertifikasi profesional dari dunia industri yang bekerjasama dengan SMK Negeri 7 Samarinda atau menjadikan sekolah sebagai LSP-P1 dapat melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) profesional dan siap kerja.
  4. Kebutuhan Generasi Masa Depan (vision)
    Isu ibu kota negara yang dipindah ke Kalimantan Timur menjadi salah satu batu loncatan bagi pemerintah Kaltim untun menyambut proses perpindahan tersebut dengan memaksimalkan SDM dari Kaltim yang berkualitas yang dicetak oleh SMK yang ada di Kaltim. SMK Negeri 7 Samarinda yang menjadi bagian dari proyek masa depan negara ini berusaha untuk menyinkronkan kurikulum dengan keperluan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan lapangan pekerjaan di lokasi ibu kota negara.
    Berbicara tentang teknologi berarti berusaha mengintip masa depan, sehingga SMK Negeri 7 Samarinda pun menjadikan pelajaran robotik menjadi salah satu ekstrakurikuler dan disisipkan dalam mapel kejuruan yang terintegrasi dalam model pembelajaran berbasis projek.
  5. Kebutuhan Ilmu Pengetahuan (scientific)
    Sebagai SMK yang responsif dan adaptif dengan perkembangan teknologi yang berkembang di dunia global saat ini, SMK Negeri 7 Samarinda berusaha menjadi yang terdepan untuk beradaptasi dengan perkembangan tersebut agar dapat memenuhi kebutuhan ilmu pengetahuan yang diperlukan oleh peserta didik